WPAP |
Pasti sering
melihat gambar grafis yang menampilkan warna yang saling berkontradiksi,
gabungan warna dalam bidang-bidang grafis ini membentuk objek secara
keseluruhan. Jamak di temukan yang menjadi ojek adalah wajah manusia.
Wedha Abdul Rasyid |
Seni mozaik
ini dinamakan WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait, suatu gugus
seni ilustrasi potret wajah yang bersaling-silang secara geometri dengan
penggunaan kontradiksi warna-warna khusus. Dimensi dari gambar yang di trace
(gambar ulang dengan acuan) tidak berubah, sehingga penampakan akhir dari ojek
yang di transformasi jelas dan menyerupai aslinya sehingga mudah dikenali.
Gelaran
Pilpres 2014 tidak lepas dari sentuhan grafis karya anak negeri sendiri ini,
contoh bisa kita lihat di berbagai spanduk, pamflet, baliho dan atribut
kampanye lainnya yang menampilkan wajah calon presiden menggunakan aliran
grafis ini. Baca Pilpres 2014 Era Baru Dunia Desain Grafis.
Wedha sendiri adalah nama sosok seniman
grafis yang mempopulerkan jenis seni grafis ini. Wedha adalah seorang
ilustrator asli Indonesia dan terkenal sejak tahun 70-an. Bekerja di berbagai
majalah, salah satunya Hai, lelaki yang bernama lengkap Wedha Abdul Rasyid
ini mulai membuat gambar ilustrasi untuk karya-karya cerpenis/penulis seperti
Aswrendo Atmowiloyo dan Hilman (Lupus).
Tehnik Awal WPAP |
Ada yang
unik dari proses ditemukannya ilustrasi grafis ini, Wheda mengakui dalam
membuat gambar-gambar ilustrasi dengan acuan foto asli mempunyai tingkat
kesulitan cukup tinggi terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan
goresan.
Untuk
mengatasi hal itu, dia mulai membuat garis-garis desain tegas yang kemudian
diisi dengan warna-warna. Hal tersebut jadi lebih mudah dan tampilan gambarpun
dengan mudah dikenali sebagai tokoh siapa atau apa.
Wedha pada
awalnya tidak menduga bila tekhnik yang diciptakannya bernilai seni mengingat
tekhik itu dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun 90-an) daya penglihatan
dan tingkat akurasinya telah menurun karena faktor usia.
Sampai
akhirnya ada seorang bernama Gumelar yang juga Ketua Jurusan dari DKV
Universitas Multimedia Nusantara mengatakan bahwa selama karir profesionalnya
baru kali ini dia menemukan gaya seni seperti yang Wedha buat, bahkan di
seluruh duni hanya Wedha yang membuat aliran seperti itu, Gumelar lalu mengajak
Wedha menyebar luaskan aliran seni yang diciptakannya.
Akhirnya
komunitas seni WPAP terbentuk, dan Wedha pun di usia senja tetap getol
memberikan pelatihan membuat seni berbasis WPAP atau yang juga dikenal dengan
sebutan Foto Marak Berkotak (FMB) ini. Seluruh duniapun sekarang
mengapresiasikan aliran baru ini bahkan sebagian menyebutnya sebagai Wedhaism.
Atas kontribusinya pada dunia desain dan ilustrasi Wedha dinobatkan sebagai
Bapak Ilustrasi Indonesia.
sekali lagi terima kasih
ReplyDeletehttp://goo.gl/NBHSyW
http://copastuntass.blogspot.com/